Yang ngaku suka filem action, filem duel ala “Gladiator”
The Red Serpent, seorang pemuda tak bernama dan kaumnya di Thraecia
menyetujui untuk turut berperang bersama tentara Romawi. Kesepakatan
mereka adalah tentara Romawi membantu
mereka menghabisi klan yang selalu menganggu mereka sementara kaum
Thraecia sebagai gantinya akan membantu Romawi dalam perang frontalnya
menguasai seantero dunia. Akan tetapi tentara Romawi berkhianat dari
janji mereka. Seluruh desa dari pemuda Thraecia ini dihancurkan bahkan
istrinya Sura diambil dan dijual sebagai budak. Pemuda Thraecia itu
kemudian dilempar ke arena Gladiator – hukuman di masa itu – untuk
dihabisi. Ketangguhan pemuda itu memperjuangkan hidupnya mendapatkan
simpati publik dan ia dinamai Spartacus.
Intrik-intrik politik dan kehidupan yang lalu-lalang inilah yang membuat Spartacus begitu intens dan menarik untuk ditonton.
berfokus pada adegan kekerasan dan seks yang eksplisit. Serial ini
tidak disarankan bagi kaum hawa atau siapapun yang berusia di bawah 21
tahun. Materi kekerasan seperti darah di mana-mana, kepala yang
dipenggal, perut yang terobek hingga usus terburai keluar, dan
pembunuhan anak-anak adalah tema yang biasa muncul di serial ini. Setali
tiga uang dengan unsur seksnya; episode pertamanya saja dibuka dengan
pesta seks Roma di mana kita melihat pen*s dan buah dada pria wanita
bertebaran di mana-mana tanpa disensor.
Walau sebenarnya kedua aspek
itu justru mendapat acungan jempol karena mampu memberikan
kerealistisan Spartacus yang bersetting di jaman Romawi kuno dulu. Perlu
dicatat juga kalau koreografi pertarungan di setiap episodenya keren.
Setiap aktor di sini terlihat sebagai sosok yang mampu untuk bertarung
dengan pedang sehingga penonton tidak ditipu dengan pengambilan gambar
yang menggunakan close-up.
Nilai: 88
No comments:
Post a Comment