Saturday, 22 March 2014

Inside Llewyn Davis (2013)

Pada tahun 1961, setelah kehilangan rekan musiknya, Llewyn Davis (Oscar Isaac) mencoba untuk terus mempertahankan eksistensinya sebagai seorang penyanyi musik folks di kota New York. Ya, Llewyn adalah tipikal pria yang dipenuhi dengan rasa percaya diri, ambisi, dan sikap optimis yang tinggi, meskipun dibalik itu sesunguhnya ia hanyalah seorang pria yang telah gagal, ia bahkan tidak punya tempat tinggal, terus berpindah hanya untuk mencari tempat beristirahat, dari saudara hingga apartemen milik mantan kekasihnya, Jean Berkey (Carey Mulligan), yang sesungguhnya sudah membuka sebuah peluang bagi Llewyn.

Peluang itu berasal dari Jim (Justin Timberlake) yang mengajak Llewyn untuk bergabung bersama dirinya dan juga Al Cody (Adam Driver) menyanyikan lagu ciptaannya, Please Mr. Kennedy. Namun ternyata kesempatan tersebut hanya dimanfaatkan oleh Llewyn untuk meraih keuntungan jangka pendek, karena ia punya ambisi yang lebih besar dan ia yakin dapat meraihnya, dari bertemu manajernya, hingga perjsalanan bersama Roland Turner (John Goodman) dan Johnny Five (Garrett Hesdlund), meskipun sikap overconfidence miliknya itu terus menghalangi nasib baik mendekati Llewyn.

Ini mungkin merupakan film paling ringan dari Coen Brothers yang pernah saya tonton. Kisah muram penuh kemalangan yang terinspirasi dari Dave Van Ronk, kental dengan situasi dark mood dan melankolis, fokus yang terpaku begitu kuat pada pergerakan karakter, berjalan penuh nada sendu dalam dinamika cerita mengasyikkan yang tenang tanpa kehadiran momen megah, secara luas ini mungkin akan tampak seperti sebuah petualangan dari perjuangan hidup menggunakan evolusi dan musik folk sebagai materi utama yang terus bergerak tanpa tujuan. Tapi, dibalik itu ada sesuatu yang menarik jika penontonnya mampu melakukan apa yang telah ia sebut pada judul yang diusung, melihat kedalam sosok Llewyn, karena pada aksi yang ia lakukan banyak terkandung kritik menggelitik.

Overall, Inside Llewyn Davis adalah film yang memuaskan. Coenesque, itu kembali hadir, masih dengan sikap perfeksionis Coen Brothers kali ini kembali tampil berani dengan melemparkan sebuah drama berisikan kegagalan yang mengusung misi utama dengan bertumpukan pada tema self-control dan maturity, dibalut bersama sentuhan modifikasi manis pada warna mumblecore dan studi karakter dalam sebuah gerak cekatan narasi cerdas yang tak pernah berhenti bermain-main diantara drama dan komedi. Petualangan melankolis yang manis.

NILAI : 88

No comments:

Post a Comment